Ancangan Humanistik atau yang disebut ancangan lunak
mempunyai lima kualitas umum yang dipertimbangkan yaitu: Keterbukaan (openness), empati (empathy), sikap mendukung
1.
Keterbukaan (opennes)
Kualitas keterbukaan mengacu pada
sedikitnya tiga aspek dari komunikasi antarpribadi.
a.
Pertama, komunikator antarpribadi yang efektif harus
terbuka kepada orang yang diajaknya berinteraksi. Ini tidaklah berarti bahwa
orang harus dengan segera membukakan semua riwayat hidupnya. Sebaliknya, harus
ada kesediaan untuk membuka diri-mengungkapkan infromasi yang biasanya
disembunyikan.
b.
Aspek keterbukaan yang kedua mengacu pada kesediaan
komunikator untuk bereaksi secara jujur terhadap stimulus yang datang.
c.
Aspek ketiga menyangkut “kepemilikan” perasaan dan
pikiran.[2]
Terbuka dalam pengertian ini adalah mengajui bahwa perasaan dan pikiran yang
anda lontarkan adalah memang “milik” anda dan anda bertanggung jawab atasnya.
2.
Empati (empathy)
Berempati adalah merasakan sesuatu
seperti orang yang mengalaminya – berada di kapal yang sama dan merasakan
perasaan yang sama dengan cara yang sama. Orang yang empati mampu memahami
motivasi dan pengalaman orang lain, perasaan dan sikap mereka, serta harapan
dan keinginan mereka untuk masa mendatang. Pengertian yang empatik ini akan
membuat seseorang lebih mampu menyesuaikan komunikasinya.
Ada pun langkah-langkah dalam mencapai
empati adalah:
a.
menahan godaan untuk mengevaluasi, menilai, menafsirkan,
dan mengkritik.
b.
makin banyak anda mengenal seseorang – keinginannya,
pengalamannya, kemampuannya, ketakutannya, dan sebagainya – makin mampu anda
melihat apa yang dilihat orang itu dan merasakan seperti apa yang dirasakannya.
c.
cobalah merasakan apa yang sedang dirasakan orang
lain dari sudut pandangnya.
Kita dapat mengkomunikasikan empati baik
secara verbal mupun nonverbal. Secara nonverbal, kita dapat mengkomunikasikan empati
dengan memperlihatkan:
a.
keterlibatan aktif dengan orang itu melalui ekspresi
wajah dan gerak gerik yang sesuai
b.
konsentrasi terpusat meliputi kontak mata, postur
tubuh yang penuh perhatian, dan kedekatan fisik
c.
sentuhan atau belaian yang sepantasnya.
Jerry Authier dan Kay Gustafson (1982)
menyarankan beberapa metode yang berguna untuk mengkomunikasikan empati secara
verbal.
a.
Merefleksi- balik kepada pembicara perasaan (dan
intensitasnya) yang menurut anda sedang dialaminya.
b.
Membuat pertanyaan tentative dan bukan menajukan
pertanyaan.
c.
Pertanyakan pesan yang berbaur, pesan yang komponen
verbal dan nonverbalnya daling bertentangan.
d.
Lakukan pengungkapan diri yang berkaitan dengan
peristiwa dan perasaan orng itu untuk mengkomunikasikan pengertian dan
pemahaman terhadap apa yang sedang dialami orang itu.
Henry Backrack (1976) mendefinisikan
empati sebagai kemampuan seseorang untuk “mengetahui” apa yang sedang dialami
orang lain pada saat tetentu, dari sudut pandang orang lain itu melalui,
melalui kacamata orang lain itu.
3.
Sikap Mendukung (supportivenes)
Hubungan antarpribadi yang efektif adalah
hubungan dimana terdapat sikap mendukung. Kita memperlihatkan sikap mendukung
dengan bersikap (1) deskriptif, bukan
evaluatif, (2) spontan, bukan strategic, dan (3) provisional, bukan sangat
yakin.[3]
a.
Deskiprtif.
Bila anda
menpersepsikan suatu komunikasi sebagai permintaan akan informasi atau uraian
mengenai suatu kejadian tertentu, anda umumnya tidak merasakannya sebagai
ancaman. ada tiga aturan untuk komunikasi deskriptif:[4]
ü
Jelaskan apa yang terjadi
ü
Jelaskan bagaimana perasaan anda
ü
Jelaskan bagaimana hal ini terkait dengan lawan
bicara
b.
Spontanitas.
Gaya spontan
membantu menciptakan suasana demndukung. Orang yan spontan dalam komunikasinya
dan terus terang serta terbuka dalam mengutarakan pikirannya biasanya bereaksi
dengan cara yang sama – terus terang dan terbuka.
c.
Provisionalisme.
Bersikap
provisional artinya bersikap tentative dan berpikiran terbuka serta bersedia
mendengar pandangan yang berlawanan dan bersedia mengubah posisi jika kedaan
jika keadaan mengharukan. Provisionalisme seperti itulah, bukan keyakinan yang
tak tergoyahkan, yang membantu menciptakan suasana menudkung (suportif).
4.
Sikap Positif (positiveness)
Kita mengkomunikasikan sikap positif
dalam komunikasi antarpribadi dengan sedikitnya dua cara:
ü menyatakan sikap
positif
Pertama. Sikap positif mengacu pada sedikitnya dua spek dari
komunikasi antarpribadi. Pertama, komunikasi antarpribadi terbina jika orang
memiliki sikap positif terhadap diri mereka sendiri. Orang yang merasa positif
terhadap diri sendiri mengisyaratkan perasaan ini kepada orang lain, yang
selanjutnya juga akan merefleksikan perasaan positif ini.
Kedua.
perasaan positif untuk situasi komunikasi pada umunya sangat penting untuk
interaksi yang efektif. Tidak ada yang lebih tidak menyenngkan ketimbang
komunikasi dengan orang yang tidak menikamti interaksi atau tidak bereaksi
secara menyenangkan terhadap situasi atau suasana interaksi.
ü secara positif
mendorong orang yang menjadi teman kita berinteraksi.
Dorongan (stroking). Perilaku mendorong menghargai keberadaan dan
pentingnya orang lain; perilaku ini bertentangan dengan ketidak-acuhan.
Dorongan dapat verbal yang umunya berbentuk pujian atau penghargaan, dna
terdiri atas perilaku yang biasanya kita harapkan, kitanikmati, dan kita
banggakan. Dorongan positif ini menudkung citra-pribadi kita dan membuat kita
merasa lebih baik.
5.
Kesetaraan (equality).
Komunikasi antar pribadi akan lebih
efektif bila suasananya setara. Artinya harus ada pengakuan secara diam-diam
bahwa kedua pihak sama-sama bernilai dan berharga, dan bahwa masing-masing
pihak mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan. Dalam suatu hubungan
antarpribadi yang ditandai oleh kesetaraan, ketidaksependapatan dan konflik
lebih dilihat sebagai upaa untuk memahami perbedaan yang pasti ada ketimbang
sebagai kesempatan untuk menjatuhkan pihak lain.[5]
BAB II
DAFTAR PUSTAKA
Devito, A Joseph, 1997, Komunikasi Antarmanusia,
Jakarta : Profesional Books
Sambas Ali.Konsep efektifitas. www.konsep-efektivitas.htm
Desayu Eka Surya, S.Sos., M.Si, elib.unikom.ac.id/download.php
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
penulis sangat mengharapkan saran, kritik, dan pesan pembaca. so jangan lupa tinggalkan komentarnya yea,,,
atau bsa tulis lngsung di guestbook,,, thanks your visited