Klasifikasi Hubungan Dengan Publik
Tujuan
sentral humas yang akan dicapai adalah tujuan organisasi, sebab humas dibentuk
atau
digiatkan guna menunjang manajemen yang berupaya mencapai tujuan
organisasi, dengan komunikasi sebagai kegiatannya yang utama. Sasaran kegiatan
humas adalah publik intern dan publik ekstern, sedangkan tujuannya adalah
terbinanya hubungan harmonis antara organisasi dengan publik tersebut.
praktisi
humas memiliki berbagai macam tugas untuk membantu perusahaan atau organisasi
dalam mencapai sebuah tujuan serta menjalin hubungan yang harmonis kepada pihak
yang terkait. Dua lingkup humas dalam menjalankan fungsinya adalah Publik intern dan ekstern yang menjadi sasaran humas itu amat kompleks, dan manajemen
suatu organisasi yang harus didukungnya sangat rumit. sehingga, untuk
menanganinya secara efektif (menimbulkan hasil yang sesuai dengan harapan) dan efisien
(tujuan dicapai secara optimal dengan biaya, waktu, dan personel yang minimal),
humas harus melakukan kegiatan yang sistematis (penyusunan yang runtut secara
seksama). Sistematika kegiatan humas berlangsung menurut tahap-tahap
penelitian, perencanaan, penggiatan, dan penilaian.
A.
Hubungan Dengan Publik Intern
Yang
termasuk public internal adalah khalayak/public yang menjadi bagian dari kegiatan
usaha pada suatu organisasi atau instansi itu sendiri. Dalam dunia bisnis PR,
Publik Internal ini disesuaikan dengan bentuk daripada organisasi yang
bersangkutan apakah organisasi tersebut berbentuk suatu perusahaan dagang,
instansi pemerintah ataupun lembaga pendidikan. Jadi tergantung dari jenis,
sifat atau karakter dari organisasinya. Jadi public yang termasuk ke dalamnya
pun menyesuaikan diri dengan bentuk dari organisasinya dan umumnya khalayak
atau public tersebut adalah yang menjadi bagian dari kegiatan usaha dari
badan/instansi/perusahaan itu sendiri.
Publik
intern sebagai sasaran humas terdiri atas orang-orang yang bergiat di dalam
organisasi (perusahaan, instansi, lembaga, badan dan sebagainya) dan yang
secara fungsional mempunyai tugas dan pekerjaan serta hak dan kewajiban
tertentu. Dengan adanya public internal dalam lingkup kegiatan PR tersebut
memberikan konsekuensi pada berbagai hubungan bagi masing-masing public
internal. Sifat hubungannya disebut hubungan internal (Internal Relations).
Ada
beberapa bentuk public relation intern, salah satunya ialah hubungan internal
dalam perusahaan:
1.
Employee Relations
(Hubungan Dengan Karyawan/Pekerja)
Hubungan
dengan karyawan merupakan suatu kekuatan yang hidup dan dinamis, yang dibangun
dan diruntuhkan dalam hubungan dengan perseorangan sehari-hari, terbina di
belakang bangku kerja, mesin, dan meja tulis (Archibald Williams, dalam
“Employee Relations”). Humas bertujuan untuk menciptakan dan mewujudkan
hubungan yang harmonis antara pimpinan organisasi dengan para karyawan. Petugas
humas harus sering beranjak dari kamar kerjanya untuk menghubungi para karyawan
dalam rangka memantau keresahan para karyawan yang tak terungkapkan. Kuncinya
berdasar pada hubungan manusiawi yang berupa motivasi/dorongan, yang diperoleh
dari komunikasi persuasif.
Komunikasi
dapat dilakukan oleh petugas humas secara lisan atau melalui media, formal atau
tak formal, yang kesemuanya berlangsung timbal balik. Dengan keterampilan berkomunikasi,
petugas humas di satu pihak dapat menjadi mediator untuk menyalurkan perasaan
para karyawan kepada pimpinan, di lain pihak sebagai motivator untuk
membangkitkan daya juang untuk berpartisipasi.
Kegiatan
public relations untuk memelihara hubungan, khususnya antara manajemen dengan
para karyawannya. Hubungan ini dalam rangka kepengawaian secara formal.
Employee public/public pegawai adalah salah satu internal public yang dijadikan
salah satu sasaran dari kegiatan PR di dalam usaha untuk mencapai tujuan
organisasi. Mereka merupapakan suatu potensi yang sangat berarti dalam
organisasi, potensi mana yang dapat dikembangkan lebih baik dari sebelumnya.
Seorang PR haruslah berkomunikasi secara langsung dengan karyawan, ia harus
senantiasa mengadakan kontak pribadi (personal contact), misalnya dengan
bercakap-cakap dengan mereka sehingga dapat mengetahui kesulitan, keinginan,
harapan, dan perasaanya. Onong Uchyana Effendi menyatakan bahwa kegiatan untuk
menciptakan hubungan baik dengan para pegawai dapat dilakukan melalui:
ü Upah yang cukup
ü Perlakuan yang adil
ü Ketenengan kerja
ü Perasaan diakui
ü Penghargaan atas hasil kerja
ü Penyaluran perasaan
Menurut
Kustadi Suhandang, membina hubungan baik dengan para karyawan dapat dilakukan
melalui kegiatan:
ü Pemberian pengumuman-pengumuman
ü Buku Pegangan Pegawai
ü Personal Calls- Pertemuan Berkala
ü Kotak Suara (kotak Saran)
ü Hiburan dan Darmawisata
ü Olah Raga
ü Study Tour
ü Training
ü Hadiah-hadian dan Penghargaan
ü Klinik dan Rumah Obat
ü Tempat-tempat Ibadah
ü Tempat-tempat Pendidikan
2.
Manager Relations
(Hubungan Dengan Para Manajer)
Kegiatan
public relations untuk memelihara hubungan baik dengan para manajer di
lingkungan perusahaan. Manager adalah orang-orang yang dapat mengabdikan dirinya
bagi kepentingan perusahaan melalui kemampuannya dalam mengelola perusahaan
agar dapat menghasilkan keuntungan sesuai dengan tujuan perusahaan. Karena
manajer merupakan orang-orang pilihan, maka baginya perlu dilakukan kegiatan
khusus untuk diperlakukan sebagai orang yang dianggap penting.
Dalam
hal ini jika manager diperlakukan untuk dapat mampu membuat, menetapkan
keputusan, sampai pada menyampaikan keputusan yang berkaitan dengan berbagai
kebijakan manajemen di bidangnya bahkan mungkin di bidang umum. Ini berarti
mereka mempunyai kontribusi terhadap berbagai kebijakan manejemen yang sangat
menentukan maju mundurnya perusahaan. Untuk kondisi ini mereka merupakan
orang-orang yang dituntut untuk dapat memikul tanggung jawab besar bagi
perusahaan. Untuk konsekuensi ini, maka dapat dilakukan berbagai kegiatan untuk
melakukan hubungan baik dengan para manajer, misalnya:
ü Memberlakukan adanya uang tunjangan
jabatan
ü Uang Resiko Jabatan
ü Kegiatan coffee morning diantara para
manajer dalam rangka membina hubungan dan bahkan memungkinkan adanya keluaran ide
kebijakan bagi perusahaannya
ü Koordinasi kerja antar bagian
ü Jika memungkinkan menyediakan alat
transfortasi bagi kepentingan dinas
ü Rumah dinas, dsb.
3.
Stockholder Relations
(Hubungan Dengan Pemegang Saham)
Kegiatan
PR dalam rangka memelihara hubungan dengan para pemegang saham. Ini sangat
penting sebab besar kecilnya modal menentukkan besar kecilnya perusahaan,
sehingga hubungan dengan stockholder ini tidak boleh dikesampingkan oleh pihak
perusahaan. Usaha membina hubungan dengan stockholder tidak lain adalah untuk
tujuan memajukan perusahaan. Komunikasi dengan mereka dapat dilakukan misalnya
dengan cara:
a.
Menyatakan selamat kepada pemagang saham yang baru,
Komunikasi seperti ini akan menimbulkan kesan baik, di mana para pemegang
sahammerasa dihargai dan dihormati dan mereka akan menganggap perusahaan kita
adalah perusahaan yang bonafid.
b.
Memberikan laporan,
Laporan mengenai perkembangan perusahaan adalah merupakan kegiatan komunikasi
yang berfungsi sebagai kegiatan yang harmonis, di mana ini juga menanamkan
kepercayaan pemegang saham kepada perusahaan.
c.
Mengirimkan berkala organisasi,
Majalah organisasi merupakan medium yang baik untuk membina hubungan
baik/harmonis dengan para pemegang saham, selain majalah intern juga tidak ada
salahnya mereka dikirim majalah intern, sehingga mereka mengetahui atau dapat
mengikuti perkembangan perusahaannya beserta segala kegiatannya.
d.
Mengadakan pertemuan,
Pertemuan secara face to face adalah bentuk komunikasi yang lain untuk membina
hubungan yang harmonis, meningkatkan pengertian bersama, dan meningkatkan
kepercayaan. Ini dapat dilakukan dengan cara menyelenggarakan pertemuan antara
pimpinan organisasi dengan para pemegang saham sehingga akan menambah eratnya
hubungan, dapat juga diadakan pertemuan lengkap dengan seluruh karyawan,
misalnya acara hala bihalal, peringatan ulang tahun perusahaan pertemuan yang
membicarakan masalah pembagian keuntungan, penjualan saham baru. Dsb.
4.
Labour Relations
(Hubungan Dengan Para Buruh)
Kegiatan
public relations dalam rangka memelihara hubungan antara pimpinan dengan
serikat buruh dalam perusahaan dan turut menyelesaikan masalahmasalah yang
timbul antara keduanya, disinilah letak peranan public relations dimana ia
harus mengadakan tindakan-tindakan preventif mencegah timbulnya
kesulitan-kesulitan. Dengan demikian PR berarti turut juga melancarkan hubungan
yang harmonis antara kedua belah pihak. Misalnya:
ü Menyelesaikan kasus tentang ada rasa
permusuhan terhadap pimpinan dan sebagainya
ü Tuntutan kenaikan upah
ü Kasus PHK, Dll.
B. Hubungan
Dengan Publik Ekstern
Publik
Eksternal adalah public yang berada di luar organisasi/ instansi/ perusahaan
yang harus diberikan penerangan/ informasi untuk dapat membina hubungan baik.
Sama juga halnya dengan public internal maka public eksternal juga menyesuaikan
diri dengan bentuk atau sifat, jenis dan karakter dari organisasi yang
bersangkutan. Dengan demikian maka yang menjadi public kesternal suatu
organisasi akan berbeda dengan organisasi lainnya.
Publik
ekstern sebagai sasaran kegiatan humas terdiri atas orang-orang atau
anggota-anggota masyarakat di luar organisasi, baik yang ada kaitannya dengan
organisasi maupun yang diharapkan atau diduga ada kaitannya dengan organisasi.
1.
Press Relations
(Hubungan Dengan Pihak Pers)
Kegiatan
public relations dalam rangka mengatur dan membina hubungan baik dengan pihak
pers. Arti harpiah dari pada press adalah percetakan, namun pada perkembangan
selanjutnya istilah pers dapat diartikan sebagai pihak-pihak yang berkecimpung
dalam hal pemberitaan, jadi tidak saja surat kabar, tapi juga meliputi berbagai
media seperti TV, Radio, dsb. Prinsipnya Press Relations adalah membina
hubungan baik dengan orang-orang pers. Disamping membina, seorang PRO juga
harus mengatur dan mengembangkan hubungan baik dengan pers dsb.
PR
harus mempunyai hubungan yang baik dengan pers, sebab mereka mempunyai peranan
penting dalam kemajuan dan perkembangan perusahaan/instansi yang menyangkut
pemberitaan baik negative maupun positif. Jadi pers merupakan kunci kesuksesan
dari kegiatan public relations suatu perusahaan. Ada pun bentuk hubungan pers ialah:
Press Release, Press Conference, Press
Room, Press Tour, Press Reception.
2.
Government Relations
(Hubungan Dengan Pemerintah)
Kegiatan
public relations dalam rangka mengatur dan memelihara hubungan dengan
pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah atau dengan jawatan-jawatan
resmi yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan.Bentuk hubungan Government
Relations, antara lain:
a.
Memberikan
ucapan selamat hari jadi pemerintah, pemerintah daerah atau kota.
b.
Pengiriman
agenda bagi instansi-instansi pemerintah terkait.
c.
Mengadakan
kegiatan kesenian, olah raga, mensponsori kegiatan baik dalam konteks nasional
maupun internasional dalam rangka mengharumkan nama bangsa.
d.
Mengundang
pejabat pemerintah untuk meresmikan suatu acara perusahaan.
e.
Melakukan
kegiatan lobby secara baik dengan pihak pemerintah untuk memperlancar suatu
kegiatan perusahaan.
3.
Community Relations
(Hubungan Dengan Komunitas)
Public
relations dalam rangka mengatur dan memelihara hubungan baik dengan masyarakat
setempat, yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan perusahaan. Yang dimaksud
dengan community disini adalah masyarakat sekitar/masyarakat setempat/tetangga.
Kegiatan community relations yang harus dilaksanakan, misalnya:
a.
Memberikan
beasiswa bagi yang memerlukan khususnya bagi masyarakat sekeliling perusahaan.
b.
Mendirikan
sekolah-sekolah dalam usaha menggalakan pendidikan.
c.
Mendirikan
asrama-asrama bagi mereka yang memerlukan
d.
Mendirikan
tempat ibadah.
e.
Mengadakan
pembagian makanan, dll.
4.
Supplier Relations
(Hubungan dengan pemasok)
Kegiatan
public relations dalam rangka mengatur dan memelihara hubungan dengan para
investor agar segala kebutuhan organisasi/perusahaan/instansi dapat diterima
dengan baik.
5.
Customer Relations
(Hubungan Dengan Pelanggan)
Kegiatan
public relations dalam rangka mengatur dan memelihara hubungan baik dengan para
konsumen agar produk yang kita buat dapat diterima dengan baik oleh para
konsumen. Salah satu kegiatan mengadakan hubungan baik dengan consumer sama
dengan costumer yaitu dengan pelayanan melalui iklan, karena disamping
mempromosikan hasil produksi perusahaan yang tentunya memberikan keuntungan di
pihak perusahaan juga ada keuntungannya bagi pihak consumer yaitu bagi pihak
consumer merupakan input tentang bagaimana barang tersebut digunakan dan apa
keuntungannya jika consumer menggunakan barang tersebut. Kegiatan Costumer
Relations diantaranya adalah:
a.
Memberikan
ucapan selamat hari raya kepada pelanggannya.
b.
Memberikan
ucapan selamat tahun baru untuk nasabah.
c.
Pemberian
kalender
d.
Pemberian
buku telepon
e.
Melakukan
publisitas
f.
Memberikan
informasi kegiatan periklanan
g.
Memberikan
potongan harga, dll
6.
Educational Relations
(Hubungan dengan bidang pendidikan)
Kegiatan
public relations dalam rangka mengatur dan membina hubungan baik dengan
lembaga-lembaga pendidikan. Misalnya:
a.
Memberikan
sumbangan dana untuk pendidikan
b.
Memberikan
sumbangan untuk pembangunan sekolah
c.
Memberikan
beasiswa
d.
Menjadi
bapak asuh bagi siswa berprestasi, dsb.
7.
General Relations
(Hubungan dengan masyarakat umum)
Mengatur
dan membina hubungan baik dengan public umum sehingga produk/jasa dari
perusahaan kita dapat menjadi perhatiannya dan selanjutnya public umum ini
dapat menjadi konsumen / pelanggan kita.
8.
Employee Relations
(Hubungan dengan perusahaan dan para karyawan)
Salah
satu bentuk hubungan dalam public relations yang mengatur hubungan antara
perusahaan dan para karyawannya adalah employee relations. Employee relations
dilakukan antara lain adalah untuk menciptakan bentuk hubungan atau komunikasi
dua arah yang baik antara pihak manajemen dengan para karyawannya dalam upaya
membina kerjasama dan hubungan yang harmonis di antara keduanya.
Regular
meeting merupakan bentuk dari employee relations yang dilakukan perusahaan untuk
membentuk iklim komunikasi yang positif. PT Astra International Tbk-Peugeot Sales
Operation Cilandak adalah perusahan yang secara rutin melakukan aktivitas employee
relations dalam bentuk regular meeting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah terdapat hubungan antara variabel employee relations dan variabel kepuasan
komunikasi.
Frank
Jefkins mengatakan bahwa komunikasi internal (lebih lanjut disebutsebagai komunikasi
pegawai atau employee relations) memiliki tiga bentuk, yang pertama
adalah komunikasi ke bawah yaitu komunikasi dari pihak pimpinan kepada karyawan.
Kedua
adalah komunikasi ke atas, yaitu komunikasi yang berlangsung dari karyawan
kepada atasannya. Ketiga adalah komunikasi sejajar, yaitu komunikasi yang berlangsung
antar sesama pegawai. Sedangkan Redding menyebutkan bahwa kepuasan komunikasi
adalah semua tingkat kepuasan seorang karyawan mempersepsi lingkungan komunikasi
secara keseluruhan.
9.
Mass Media Relations
(Hubungan Dengan Media Massa)
Media
melibatkan hubungan bekerja dengan berbagai media untuk tujuan menginformasikan
publik, kebijakan misi organisasi dan praktek secara positif, konsisten dan
kredibel. Biasanya, ini berarti koordinasi langsung dengan orang yang
bertanggung jawab untuk memproduksi berita dan fitur di media massa. Tujuan
hubungan media adalah untuk memaksimalkan cakupan positif di media massa tanpa
membayar untuk itu secara langsung melalui iklan.
Orang
menggunakan istilah public relations dan media relations bergantian, namun
melakukannya tidak benar. Hubungan Media lihat hubungan bahwa sebuah perusahaan
atau organisasi mengembangkan dengan wartawan, sedangkan hubungan masyarakat
memperpanjang bahwa hubungan luar media untuk masyarakat umum.
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto,
Elvinaro. Handbook of Public Relations
Pengantar Komprehensif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. 2011.
Effendy, Onong
Uchjana. Hubungan Masyarakat Suatu Studi
Komunikologis. Bandung: Rosda. 2002
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
penulis sangat mengharapkan saran, kritik, dan pesan pembaca. so jangan lupa tinggalkan komentarnya yea,,,
atau bsa tulis lngsung di guestbook,,, thanks your visited